Pidato Mendikbud Di Upacara Hut Ri Ke-73 Tahun 2018
Pidato Mendikbud di Upacara HUT RI Ke-73 Tahun 2018. Menjelag detik-detik simpulan pelaksanaan upacara bendera 17 Agustus Tahun 2018, kami akan membagikan fie Pidato dari Mendikbud yang dapat dipakai untuk Pidato dalam Upacara Bendera pada linkungan kementerian pendidikan dan kebudayaan republik indonesia tahun 2018 ini. Bagi Anda yang menginginkan file tersebut, dapat lansung mengunduhnya melalui link download yang telah kami sediakan di bawah artikel ini. Namun, kami juga menyertakan cuplikan isi pidato pada laman artikel ini. Jadi, alangkah lebih baiknya jika dicek terlebih dahulu.
PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-73 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2018
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh/
Shalom/
Om Swastiastu/
Namo Buddhaya/
Rahayu
Selamat Pagi, dan Salam Sejahtera bagi kita semua,
Marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, alasannya pada hari ini kita dapat memperingati 73 tahun Kemerdekaan Negara kita tercinta, Republik Indonesia. Rasa syukur ini tentu akan lebih bermakna apabila kita juga mengetuk relung hati kembali untuk mengenang jasa-jasa Pahlawan Kemerdekaan seraya berdoa agar Tuhan menempatkannya di tempat terbaik dan kita yang ditinggalkan dapat melanjutkan harapan kemerdekaan; melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia menurut kemerdekaan, perdamaian kekal dan keadilan sosial.
Insan Pendidikan dan Kebudayaan yang berbahagia,
Dalam rangka memenuhi kesepakatan kemerdekaan, khususnya untuk memberi titik tekan pada diksi mencerdaskan kehidupan bangsa, kita mempercayai bahwa pendidikan merupakan salah satu jalan perubahan menuju perbaikan, yakni menuju Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian.
Oleh karenanya kita tak henti-hentinya melaksanakan upaya pembenahan bidang pendidikan ini supaya jalan perubahan tetap pada rel yang benar sehingga tidak hanya sesuai dengan arah cita-cita bangsa, tetapi juga mampu lari dengan cepat mengejar perkembangan zaman.
Seperti diketahui, tahun ini kita memasuki tahun ke-20 Era Reformasi. Berbagai tatanan gres, termasuk dalam kewenangan bidang pendidikan yang terdesentralisasi sudah terjadi. Namun perlu disadari reformasi ternyata gres menyentuh perombakan institusional dan belum banyak menghasilkan perubahan paradigma, rujukan pikir dan budaya kerja. Saatnya kita menyudahi transisi yang berkepanjangan ini dan memasuki era Indonesia yang demokratis, sejahtera, berkeadilan dan bermartabat.Paradigma pemerataan kualitas pendidikan yang sering menjadi perihal sudah saatnya terejawantah dalam bentuk regulasi yang matang dan berani agar reformasi di bidang pendidikan benar-benar terwujud. Dengan niat baik dan kerja keras kita semua, para orang tua, bawah umur, para guru, tenaga kependidikan, dan masyarakat luas serta pemangku pendidikan, Insya Allah ikhtiar kita ini akan membuahkan hasil.
Untuk mengimplementasikan amanat aktivitas kerja Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, maka reformasi pendidikan meliputi membangun pondasi aksara bawah umur kita sejak jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, menunjukkan porsi lebih besar penguatan pendidikan huruf pada jenjang Sekolah Dasar, serta memberi perhatian pada revitalisasi kejuruan.
Pemerataan pendidikan yang berkualitas dilakukan selain menggencarkan manfaat Program Indonesia Pintar melalui ikon Kartu Indonesia Pintar (KIP) semoga semua anak bisa sekolah, pemerintah juga telah memutuskan aturan zonasi yang tak hanya akan diterapkan pada penerimaan murid gres, tetapi juga untuk redistribusi guru, penataan akomodasi pendidikan, serta menata ekosistem pendidikan yang lebih aman. Pendidikan yang berkualitas tidak hanya di kota besar namun juga di daerah-tempat terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Kurikulum saat ini mengacu kepada kebutuhan daya saing bangsa, dengan visi menghasilkan lulusan yang sanggup meningkatkan daya saing bangsa, yaitu lulusan-lulusan yang bukan hanya mencari kerja tetapi juga bisa menciptakan peluang kerja dengan aksara yang mulia. Dalam waktu bersamaan, perhatian kita tujukan pada penguatan kebudayaan, dan bahasa Indonesia yang difokuskan pada konservasi dan revitalisasi bahasa tempat yang terus digalakkan.
Presiden telah memberikan arahan agar menggencarkan pembangunan infrastruktur segera diikuti dengan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini juga tertuang dalam empat pilar Visi Indonesia 2045, yaitu: 1) pembangunan SDM dan penguasaan iptek, 2) perkembangan ekonomi berkelanjutan, 3) pemerataan pembangunan, dan 4) ketahanan nasional dan tatakelola pemerintahan . Untuk itu, pembangunan SDM dalam bidang pendidikan, diarahkan untuk mengantisipasi dua hal. Pertama, menyiapkan SDM agar dapat beradaptasi dan hidup selaras dengan perkembangan zaman. Kedua, meminimalisasi dampak sosial dari pembangunan infrastruktur yang sedang gencar dilaksanakan.
Penempatan SDM sebagai pilar pertama mempertegas bahwa SDM menjadi faktor yang sangat penting dalam menopang pembangunan suatu negara. Dengan SDM yang memiliki kompetensi serta produktivitas tinggi, maka negara dapat mencapai pertumbuhan optimal dan juga memiliki nilai daya saing yang lebih tinggi. Upaya untuk meningkatkan kualitas SDM harus dilihat dari dua perspektif: manusia sebagai insan yang berkarakter unggul dan manusia sebagai sumber daya pembangunan yang sehat, berpendidikan, dan produktif. Untuk itu terdapat lima karakteristik SDM yang perlu dihasilkan melalui pendidikan dan kebudayaan, yaitu: 1) Memiliki karakter kuat; 2) Memiliki multi-kecakapan Abad 21 dan Bersertifikat; 3) Elastis dan Pembelajar Sepanjang Hayat; 4) Inovatif dan Kewirausahaan; 5) Kewargaan Global.Bapak/Ibu hadirin peserta upacara yang saya cintai, Tahun 2018 ini, Indonesia diberikan amanah untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Asian Games ke XVII yang akan dilaksanakan pembukaannya esok hari. Asian Games ke-18 ini mengingatkan kita pada Asian Games tahun 1962 yang juga diselenggarakan di Indonesia. Pada waktu itu pesta olah raga terbesar kedua di dunia setelah Olimpiade ini menjadi momentum mengobarkan nasionalisme.
Kesempatan kali ini seharusnya juga dapat membakar semangat kita bersama dalam menunjukkan prestasi bangsa dan prestasi kerja kita bersama. Peringatan HUT RI ke-73 ini kita jadikan momentum untuk menunjukkan kinerja dan prestasi yang menjadi kebanggaan bagi kita semua dan kekaguman bangsa lain.
Download Juga: Naskah Doa Resmi Upacara HUT RI Ke 73 Mensetneg“Kerja Nyata Prestasi Bangsa!”
Semoga Tuhan yang Maha Esa meridai niat tulus kita dalam berkontribusi untuk menguatkan
pendidikan dan memajukan kebudayaan Indonesia.
Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Marilah kita terus bersinergi untuk pendidikan bangsa ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh/
Shalom/
Om Santi Santi Om/
Namo Buddhaya/
Rahayu
Jakarta, 17 Agustus 2018
Menteri Pendidikan Republik Indonesia
Prof. Dr. Muhadjir Effendy
Link Download: